Penyutradaraan Naskah Sarip Tambak Oso Karya Sutrisno Berbasis “Ludruk”
Main Author: | Rizky Ade Surachman, 1110620014 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book Lainnya Video |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/1848/1/BAB%20I.pdf http://digilib.isi.ac.id/1848/2/BAB%20II.pdf http://digilib.isi.ac.id/1848/3/BAB%20III.pdf http://digilib.isi.ac.id/1848/4/BAB%20IV.pdf http://digilib.isi.ac.id/1848/5/LAMPIRAN.pdf http://digilib.isi.ac.id/1848/6/Foto.rar http://digilib.isi.ac.id/1848/7/SARIP%20TAMBAK%20OSO.mp4 http://digilib.isi.ac.id/1848/8/JURNAL.pdf http://digilib.isi.ac.id/1848/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Menciptakan, menjaga dan memelihara tradisi bukanlah hal yang mudah. Di tengah keadaan zaman yang semakin maju, dengan kehidupan yang serba digital, pertunjukan-pertunjukan tradisi yang membawa nafas pendidikan mulai dilupakan. Mulai dari wujudnya, hingga keberadaannya secara nyata. Ludruk adalah salah satu dari pertunjukan tradisi yang membawa nafas pendidikan yang perlahan mulai surut peminat. Orang-orang lebih memilih untuk menonton televisi atau pertunjukan yang menurut mereka jauh lebih modern. Sutradara adalah satu bagian kecil dari manusia yang dituntut untuk mempunyai kesadaran lebih terhadap realitas yang sedang terjadi dan melakukan “penyelamatan” sebelum pertunjukan tradisi benar-benar hilang. Di dalam naskah Sarip Tambak Oso, yang ditekankan bukan hanya kerinduan untuk membuat pementasan ludruk, tapi juga pemeliharaan terhadap kenang-kenangan masa lalu dan menggelitik setiap penonton yang hadir dalam peristiwa pertunjukan untuk ikut melestarikan budaya bangsa sendiri. Di dalam naskah Sarip Tambak Oso ini pesan yang disampaikan begitu sederhana. Penjajahan yang dulu terjadi secara nyata, sekarang pun masih terjadi dengan bentuk yang lain. Itulah pesan utama dari naskah Sarip Tambak Oso yang akan dipentaskan. Kata-kata kunci: Ludruk, Pertunjukan tradisi, Sutradara, Penjajahan.