Visualisasi Ruwatan Sukerta Dalam Karya Seni Lukis
Main Author: | Jihan Narantaka, 0912028021 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/1557/1/1.pdf http://digilib.isi.ac.id/1557/2/2.pdf http://digilib.isi.ac.id/1557/3/3.pdf http://digilib.isi.ac.id/1557/4/4.pdf http://digilib.isi.ac.id/1557/5/5%20pen.pdf http://digilib.isi.ac.id/1557/6/6%20lamp.pdf http://digilib.isi.ac.id/1557/7/Jurnal%20Jihan%20Narantaka.pdf http://digilib.isi.ac.id/1557/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Tugas akhir ini merupakan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis untuk menunjukkan dan memberikan wawasan bahwa Ruwatan adalah tradisi yang menyimpan filosofi kehidupan yang luhur. Ruwatan adalah sebuah tradisi berupa upacara atau ritual yang dipergunakan oleh masyarakat Jawa sebagai sarana pembebasan dan penyucian manusia atas dosa dan kesalahannya, yang berdampak kesialan di dalam hidupnya. Akan tetapi perkembangan tradisi tersebut di zaman sekarang, perannya telah mengalami pergeseran sehingga sulit dijumpai dalam kehidupan masyarakat dan perlahan keberadaannya berangsur-angsur menghilang. Hal itu tidak bisa dihindari mengingat derasnya pengaruh budaya global dan kurangnya sosialisasi serta interaksi antara tradisi dengan masyarakat yang mengakibatkan perubahan cara pandang masyarakat terhadap nilai dari Ruwatan itu. Sehingga berdampak pada regenerasi yang secara masif tidak lagi mengenal dan memahami tradisinya. Menanggapi permasalahan itu, penulis bertujuan untuk menghadirkan kembali Ruwatan melalui pendekatan visual berupa karya lukisan sebagai cara alternatif agar generasi muda mau mengenal dan memahami tradisi tersebut sebagai jendela pengetahuan. Karya lukisan penulis merupakan hasil pendalaman konsep dari referensi teks atau pakem Ruwatan yang ada sebelumnya, yang kemudian direpresentasikan penulis menurut fantasinya pribadi. Referensi tersebut dipakai sebagai konsep dasar pencapaian bentuk dalam penciptaan, sehingga karya yang diciptakan tidak meninggalkan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Ruwatan.