Daftar Isi:
  • Eksistensi batik klasik pedalaman tidak terlepas dari keberadaan keraton sebagai lembaga kebudayaan. Batik klasik pedalaman merupakan sebuah hasil budaya adiluhung sebagai manifestasi budaya keraton, baik dari aspek ragam hias, fungsi, maupun makna simbolisnya. Dari perspektif kosmologi Jawa, ragam hias batik klasik semèn gaya Yogyakarta merupakan ragam hias yang menggambarkan tumbuhan dengan berbagai ragam hias kombinasi, simbol dari kesuburan, tata tertib alam semesta, perlambang kekuatan, sumber dari segala keberadaan, dan pusat kekuasaan. Ragam hias batik semèn rama, semèn sida mukti, dan semèn sida luhur gaya Yogyakarta merupakan ragam hias semèn kategori klasik. Dari aspek rupa, ragam hias semèn dipengaruhi oleh budaya Hindu dan Islam. Pengaruh dari agama Islam ini kemudian melahirkan beberapa ragam hias dalam wujud stilisasi sebagai penggayaan terhadap ragam hias binatang yang digayakan sebagai ragam hias tumbuhan. Sementara itu ragam hias semèn apabila ditinjau dari aspek makna, merupakan sebuah manifestasi dari unsur kepercayaan di masa lampau. Makna ragam hias semèn ini dimaksudkan untuk memperoleh harapan akan kebaikan di masa yang akan datang, merupakan visualisasi dari sebuah do‟a dan pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Esa. The existence of classic batik in the hinterland is a manifestation of royal culture, represented in its specific motifs, function, and symbolic meaning. From Javanesse cosmology perspective, semèn motifs on classical batik of Yogyakarta style, is a motif which visualize floral form with various combine motifs on it, as a fertility symbol, universe harmony, strength symbol, source of being, and center of power. Semèn rama, semèn sida mukti, and semèn sida luhur batik motifs of Yogyakarta style are clustered classical category. From visual aspect, semèn motifs influenced Hindu-Java and Islamic culture. Influence from Islamic culture delivere a few motifs in stylization to animal motifs which is transformed as a floral motifs. Meanwhile semèn motifs from meaning aspect is a manifestation of old beliefs. Semèn motifs meaning also aimed to get good hope at the future, or as visualization from hope and prays to God.