Barong dan Garuda dari sakral ke profan
Main Authors: | Wahyu Tri Atmojo, penulis, Timbul Raharjo, editor |
---|---|
Format: | BookSection PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/1061/1/Pages%20from%20B22-%20Barong%20dan%20Garuda%20Bali%20dari%20sakral%20ke%20Profan%20ok.pdf http://digilib.isi.ac.id/1061/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Barong dan garuda oleh masyarakat Hindu Dharma hingga saat ini masih dihormati dan dijunjung tinggi. Namun demikian semenjak dunia pariwisata berkembang di Gianyar, maka barong dan garuda tersebut diladikan acuan untuk pembuatan seni kerajinan kayu dalam bentuk cenderamata sebagai seni wisara untuk memenuhi kebutuhan komunitas wisatawan. Pengimitasian terhadap barong dan garuda tersebut merupakan bukti yang kuat adanya kelangsungan terhadap keduanya, sedangkan perubahannya secara visual terlihat pada produk seni kerajinan kayu dalam bentuk cenderamatayangdikemas menjadi seni wisata. Pengemasan produk seni kerajinan kayu yang merupakan pengimitasian dari barong dan garuda yang diciptakan oleh komunitas perajin Gianyar mengacu pada konsep seni wisata yang di didalamnya terdapat lima ciri khusus, yakni: (1) tiruan dari aslinya; (2) singkar arau padat atau bentuk mini dari aslinya; (3) penuh variasi; (4) ditinggalkan nilai-nilai sakral, magis, dan simbolisnya; dan (5) murah harganya. Mencermati kelangsungan dan perubahan seni kerajinan kayu di Gianyar yang ditengarai oleh merebaknya dunia pariwisata ternyara telah memberikan keyakinan yang kuat bagi komunitas perajin Gianyar untuk tetap mempertahankan profesinya. Dengan demikian mereka tetap menekuni bidang seni kerajinan kayu secara profesional guna menghadapi tantangan dan kemajuen zamen di era global. Sementara itu kelangsungan dan perubahan yang dipicu oleh faktor internal dan eksternal memberikan dampak yang positif bagi perajin dan produk yang dihasilkannya. Bagi komunitas perajin dapat menikmati keuntungan dari apa yang mereka kerjakan, sedangkan produk seni kerajinan kayu yang dihasilkan dengan mengacu pada benda salral menambah khasanah baru bagi keberadaan seni kerajinan kayu dalam bentuk cenderamata.