Gambaran Subjective Well Being pada single mother
Main Author: | Wiranti, . |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/9595/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/9595/2/BAB%20I.pdf http://repository.wima.ac.id/9595/3/BAB%20II.pdf http://repository.wima.ac.id/9595/4/BAB%20III.pdf http://repository.wima.ac.id/9595/5/5.%20BAB%20IV.pdf http://repository.wima.ac.id/9595/6/6.%20BAB%20V.pdf http://repository.wima.ac.id/9595/ |
Daftar Isi:
- Pernikahan adalah bergabungnya seluruh sistem keluarga dari kedua belah pihak dan pengembangan sistem keluarga yang baru (Santrock, 1999: 419). Namun, tidak semua orang memiliki keluarga yang utuh. Berdasarkan observasi yang peniliti lakukan, ada banyak keluarga yang sudah tidak utuh lagi karena adanya beberapa faktor penyebabnya, yaitu karena kematian, perceraian atau pasangan orangtua yang menikah muda dikarenakan sudah hamil terlebih dahulu. Orangtua tunggal biasanya dikenal dengan sebutan single parent. Orangtua tunggal adalah seseorang yang mengasuh anaknya seorang diri (Dwiyani, 2009: 16). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran subjective well-being yang berfokus pada single mother yang berpisah dengan cara bercerai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Model yang dipakai adalah studi kasus. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara semi tersruktur. Data yang diperoleh akan diolah dengan analysis data theory led, validitas yang digunakan dalam penelitian adalah validitas komunikatif dan validitas kumulatif. Hasil dari penelitian ini pada ketiga informan yaitu gambaran subjective well-being bisa dinilai dari perekonomian karena ketika perekonomian sudah tercukupi dengan sendirinya kebahagian bisa didapatkan dan kehidupan partisipan bisa sejahtera. Walaupun partisipan sudah bercerai tetapi partisipan masih menginginkan figure keluarga yang utuh dan partisipan tetap bekerja keras untuk menghidupi anaknya.