Pola kuman dan sensitivitas antibiotik pada pasien infeksi saluran kemih di Rumah Sakit Premier Surabaya
Main Author: | Angky, Vicky Sanrio |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/9584/61/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/9584/18/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/9584/19/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/9584/20/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/9584/21/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/9584/22/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/9584/23/BAB%206.pdf http://repository.wima.ac.id/9584/24/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/9584/ |
Daftar Isi:
- Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah istilah umum untuk menggambarkan infeksi oleh mikroba dalam urin dan struktur saluran kemih. ISK merupakan salah satu infeksi bakteri yang paling umum ditemukan dalam praktek klinis. Insiden ISK dapat ditemukan dari segala usia mulai dari bayi hingga lansia. Prevalensi ISK sangat bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pola kuman dan sensitivitas antibiotik di Rumah Sakit Premier Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif sehingga peneliti hanya melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan pada suatu populasi tertentu dan hasil pengukuran disajikan sesuai dengan keadaan. Data diambil dari hasil laboratorium di Rumah Sakit Premier Surabaya. Total jumlah sampel data periode April 2015-April 2016 adalah 150 data. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data tersebut kemudian diubah dalam bentuk tabel antibiogram. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 150 sampel urin, 87 (58%) pasien berjenis kelamin perempuan dan 63 (42%) berjenis kelamin laki-laki. E. Coli (42%) adalah isolat yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini, diikuti oleh Enterococcus faecalis (9,3%), Staphylococcus haemolyticus (8%), dan Klebsiella pneumoniae (7,3%). Antibiotik ampicillin dan TMP-SMX memiliki sensitivitas yang relatif rendah terhadap sebagian besar kuman yang ditemukan pada penelitian ini. Antibiotik amikacin, tobramycin, imipenem, dan meropenem adalah antibiotik dengan tingkat sensitivitas paling tinggi terhadap sebagian besar bakteri penyebab ISK.