Daftar Isi:
  • Kolostrum sapi adalah hasil sekresi kelenjar ambing induk sapi setelah proses kelahiran, berwarna putih agak kekuningan, konsistensi kental, kaya akan antibodi, mineral, dan vitamin. Kolostrum sapi juga mempunyai komponen bioaktif serta enzim dalam jumlah besar yang terbukti memiliki efek positif terhadap kesehatan, sehingga dapat dikembangkan menjadi produk fungsional, yaitu yogurt kolostrum. Kandungan laktosa yang rendah dan lemak yang tinggi pada kolostrum sapi akan mempengaruhi aktivitas dan viabilitas bakteri asam laktat yogurt kolostrum. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan penambahan susu skim untuk meningkatkan kandungan laktosa dan protein serta menurunkan kandungan lemak pada media pembuatan yogurt kolostrum. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi susu skim terhadap viabilitas BAL yogurt kolostrum sapi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu perbedaan konsentrasi susu skim (S), S0= 0%, S1= 1%, S2= 2%, S3= 3%, S4= 4%, S5= 5% (b/v). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Parameter yang diuji meliputi total bakteri asam laktat, sedangkan total asam laktat dan pH merupakan data pendukung. Data dianalisa dengan uji ANOVA (Analysis of Varians) pada α = 5% dan jika ada beda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Jarak Nyata Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) pada α = 5% untuk menentukan taraf perlakuan yang memberikan perbedaan nyata. Perbedaan konsentrasi susu skim memberikan perbedaan nyata terhadap viabilitas bakteri asam laktat yogurt kolostrum. Konsentrasi susu skim sebesar 4% (b/v) menunjukkan peningkatan total BAL paling tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui kisaran total BAL yogurt kolostrum berkisar antara 9,9523-10,6005 log cfu/mL atau 8,96.109- 3,99.1010 cfu/mL.