Daftar Isi:
  • Beras merupakan salah satu makanan pokok yang banyak dikonsumsi masyarakat di Indonesia. Beras merah tinggi akan komponen bioaktif dibandingkan beras putih yang umumnya dikonsumsi masyarakat Indonesia. Beras organik merah varietas Saodah merupakan salah satu jenis beras yang dibudidayakan di daerah Sleman, D.I. Yogyakarta. Komponen bioaktif dalam beras merah tergolong sebagai senyawa antioksidan. Beras merah memiliki senyawa fenolik serta pigmen sianidin-3-glukosidayang berperan sebagai antioksidan. Penyimpanan beras yang terlalu lama dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen senyawa bioaktif. Salah satu cara untuk melindungi produk dari kerusakan adalah digunakan pengemas plastik berbahan polietilen (PE) dan polipropilen (PP). Percobaan ini menggunakan penelitian deskriptif dengan 2 faktor yaitu jenis kemasan dan lama penyimpanan. Analisa dilakukan dengan perhitungan rata-rata dan standar deviasi. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan hasil ekstraksi, senyawa bioaktif, dan aktivitas antioksidan selama penyimpanan. Hasil ekstraksi tertinggi pada beras merah kemasan polietilen adalah penyimpanan bulan ke-5 (12,16±0,47% basis kering) dan beras merah kemasan polipropilen pada penyimpanan bulan ke-4 (11,86±0,04% basis kering). Total fenol beras merah kemasan polietilen tertinggi pada bulan ke- 5 (21,49±1,21 mg Ekuivalen Asam Galat (EAG)/gbasis kering)dan total flavonoid (4,55±0,57 mg Ekuivalen Katekin (EK) /g basis kering) tertinggi pada bulan ke-4, total antosianin (0,0026±0,00 mg Ekuivalen Sianidin-3-Glikosida (ES3G)/g basis kering)pada bulan ke-0,kemampuan menangkal radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)pada bulan ke-3 (1,81±0,16 mg EAG/g basis kering), dan kemampuan mereduksi ion besi (44,22±6,79 mg EAG/g basis kering) pada bulan ke-4. Total fenol beras merah kemasan polipropilen (20,79±3,97 mg EAG/g basis kering) tertinggi pada bulan ke-4, total flavonoid (4,38±0,29 mg EK/g basis kering) pada bulan ke-5, total antosianin (0,0026±0,00 mg ES3G/g basis kering)pada bulan ke-0,kemampuan menangkal radikal bebas DPPH pada bulan ke-3 (1,82±0,07 mg EAG/g basis kering), dan kemampuan mereduksi ion besi (39,53±6,5 mg EAG/g basis kering) pada bulan ke-4.