Pola peta kuman dan sensitivitas antiobiotik pada pasien di Ruang Rawat Intensif Nasional Hospital Surabaya
Main Author: | Malo, Vincentius Lambert |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/9356/55/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/9356/1/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/9356/2/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/9356/3/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/9356/8/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/9356/5/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/9356/49/BAB%20%206.pdf http://repository.wima.ac.id/9356/ |
Daftar Isi:
- Angka kejadian infeksi bakteri pada pasien ICU yang tinggi menyebabkan pemberian antibiotik kepada pasien semakin sering. Penggunaan antibiotik yang teralalu lama atau kurang rasional akan menyebabkan resistensi. Hal ini juga yang menjadi alasan angka resistensi antibiotik yang tinggi pada kuman-kuman di ICU. Maka dari itu dibutuhkan sebuah sistem suveilans untuk mengontrol infeksi dan resistensi. Pada penelitian ini disusun sebuah antibiogram untuk ICU National Hospital Surabaya. Antibiogram ini disusun berdasarkan data hasil uji sensitivitas antibiotik periode April 2015-April 2016, didapatkan 71 lembar hasil uji. Didapatkan pola kuman kokus gram positif sebanyak 26 biakan dengan distribusi terbanyak adalah Staphylococcus epidermidis (23%), Staphylococcus aureus (19%), Enterococcus faecalis (15%), Staphylococcus haemolyticus (12%), Streptococcus mitis (12%). Kuman batang gram negatif sebanyak 45 biakan dengan distribusi kuman terbanyak adalah Pseudomonas aeruginosa (22%), Klebsiella pneumonia (22%), Stenothrophomonas maltophilia (11%) dan Acinetobacter baumanii (9%). Antibiotik yang paling sensitif untuk kuman kokus gram positif adalah linezolid (88%) sedangkan antibiotik paling sensitif untuk kuman batang gram negatif adalah amikacin (85%). Kata kunci: pola kuman, sensitivitas antibiotik, antibiogram, ICU