Efek antihiperglikemia ekstrak daun saga telik (Abrus precatorius linn.) pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi dengan aloksan
Main Author: | Siswanti, . |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/8860/1/Abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/8860/2/Bab%201.pdf http://repository.wima.ac.id/8860/3/Bab%202.pdf http://repository.wima.ac.id/8860/4/Bab%203.pdf http://repository.wima.ac.id/8860/5/Bab%204.pdf http://repository.wima.ac.id/8860/6/Bab%205.pdf http://repository.wima.ac.id/8860/7/Lampiran.pdf http://repository.wima.ac.id/8860/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian mengenai efek antihiperglikemia ekstrak daun saga (Abrus precatorius Linn.) pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi dengan aloksan. Pada penelitian ini digunakan hewan percobaan tikus putih jantan galur wistar dengan berat badan antara 150 g sampai 200 g, berusia 2 sampai 3 bulan sebanyak 25 ekor. Setiap tikus putih diberi Aloksan Monohidrat secara intraperitoneal dengan dosis tunggal 0,4 ml/100gBB untuk membuat diabetes (200-400 mg/dl). Setelah 48 jam diperiksa kadar glukosa darahnya dan tikus yang telah menjadi diabetes, dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I diberikan suspensi PGA 3%, kelompok II, III, IV diberikan suspensi ekstrak daun saga dengan dosis 100 mg/kgBB, 150 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, sedangkan kelompok V diberikan Metformin HCl dengan dosis 0,045 mg/kgBB, kemudian diperiksa kadar glukosa darahnya pada menit ke- 60, 120, 180. Berdasarkan perhitungan statistik dengan uji anava yang dilanjutkan dengan uji HSD 5%, didapat bahwa ekstrak daun saga dengan dosis 100 mg/kgBB, 150 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus putih yang dijadikan diabetes dengan pemberian aloksan monohidrat, tidak ada hubungan antara dosis dengan efek.