Daftar Isi:
  • Putih telur secara tradisional dapat digunakan untuk pengobatan luka bakar. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel putih telur terhadap penyembuhan luka bakar tikus putih melalui pengamatan mikroskopis jumlah fibroblas dan sel makrofag. Putih telur diformulasikan dalam bentuk gel untuk memudahkan pemakaian dan menutupi bau khas putih telur. Pembuatan gel putih telur menggunakan hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) yang merupakan gelling agent non ionic. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Subyek penelitian berupa tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur wistar usia 3bulan sebanyak 18 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu, P0 (kontrol positif NaCl 0,9%), P1 (kontrol positif bioplacenton) dan P2 (perlakuan gel putih telur). Luka bakar dibuat berukuran 2x2 cm menggunakan batangan panas suhu 80°C selama 20 detik. Hasil jumlah makrofag pada hari ke-3 menunjukkan kelompok P2 berbeda bermakna dengan kelompok P0 dan tidak berbeda bermakna dengan kelompok P1. Hasil jumlah makrofag hari ke-7 menunjukkan kelompok P2 mengalami penurunan jumlah makrofag, hasilnya tidak berbeda bermakna dengan kelompok P1. Hasil jumlah fibroblas pada hari ke-3 menunjukkan kelompok P2 berbeda bermakna dengan kelompok P0 dan tidak berbeda bermakna dengan kelompok P1. Hasil jumlah fibroblas hari ke-7 menunjukkan kelompok P2 mengalami peningkatan jumlah fibroblas dan hasilnya tidak berbeda bermakna dengan kelompok P1. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan protein putih telur mampu menurunkan jumlah makrofag dan meningkatan jumlah fibroblas pada penyembuhan luka bakar.