Daftar Isi:
  • Keterlibatan perempuan dalam ruang publik kini menjadi pintu masuk bagi perempuan yang dianggap sebagai kaum tersubordinasi. Hal tersebut menjadi gerakan yang dipengaruhi oleh pandangan dari kaum feminis. Namun, hal ini menjadi permasalahan baru ketika perempuan dihadapkan dengan pelaksanaan perannya didalam kedua sektor yakni privat dan publik. Maka penelitian ingin melihat konstruksi dua peran perempuan dalam sektor privat dan publik yang dibangun oleh media massa yakni video klip If I Were a Boy karya Beyonce Knowles. Melalui analisis semiotika Charles Sanders Peirce, penulis mencari tanda yang terdapat dalam video klip tersebut untuk menemukan interpretasi yang menjelaskan gambaran perempuan dalam dua sektor yaitu privat dan publik. Tidak hanya visualisasi dalam video klip, penelitian ini juga menganalisi dari tanda yang terdapat pada lirik lagu If I Were a Boy. Dengan proses analisis penulis menemukan kesimpulan, bahwa perempuan dengan peran ganda berarti memiliki beban yang ganda pula. Melihat hal itu, perempuan terkonstruksi sebagai individu yang kuat sebab tergolong memiliki kemampuan untuk menjalani tugasnya dalam sektor privat dan publik secara bersamaan. Maka, terjadi proses tawar menawar ideologi bahwa perempuan bertukar posisi dan menjalani karir selayaknya laki-laki di ruang publik. Namun, kemudian gambaran yang terbentuk perempuan justru terjerumus dalam pandangan sebagai kaum yang tak berdaya.