Daftar Isi:
  • Kanker payudara adalah kanker yang mendominasi hampir 22% dari kasus kanker yang umumnya dialami oleh wanita. Tamoxifen dan raloxifene adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengobati kanker payudara dan memiliki efek antagonis estrogen. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh model farmakofor yang memiliki kualitas lebih tinggi dibandingkan model farmakofor reseptor antagonis estrogen senyawa 4-hidroksitamoxifen dan raloxifene dengan menggunakan aplikasi ligandscout versi 3.12. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi model farmakofor yang mengacu pada model farmakofor dari senyawa 4-hidroksitamoxifen dan raloxifene, kemudian melakukan skrining virtual untuk membandingkan model farmakofor hasil modifikasi 3 senyawa turunan yang diperoleh dari model farmakofor senyawa asli 4-hidroksitamoxifen dan raloxifene. Parameter yang diamati antara lain % hit rate, %yield, nilai pharmacophore fit score, dan grafik ROC (Area Under Curve dan Enrichment Factor). Perbandingan hasil skrining model farmakofor hasil modifikasi (a,b dan c) terhadap model farmakofor 4-hidroksitamoxifen dan raloxifene, menunjukkan bahwa model farmakofor (b) memiliki kategori yang unggul dalam beberapa parameter serta memiliki struktur hasil skrining model farmakofor yang mengikuti aturan Lipinski, yaitu senyawa ion “1-(2-(4-((6- hydroxy-2-(4-hydroxyphenyl)-1H-inden-3-yl) methyl) phenoxy) ethyl) piperidin-1-ium”. Selanjutnya, Senyawa ini divalidasi dengan menggunakan aplikasi Autodock untuk melihat interaksi antara ligan dengan reseptor. Reseptor yang digunakan adalah reseptor antagonis estrogen dari 4-hidroksitamoxifen dan raloxifene yang diambil dari PDB dengan kode 3ERT dan 1ERR. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model farmakofor modifikasi (b) dapat dijadikan sebagai model farmakofor yang dapat digunakan untuk menskrining senyawa reseptor antagonis estrogen lainnya untuk pengobatan kanker payudara.