Efek senyawa asam 2-(4-(klorometil)benzoiloksi)benzoat terhadap hepar dan lambung pada tikus wistar jantan sebagai pelengkap uji toksisitas subkronis
Main Author: | Samad, Gabriela Ninik Merliani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/7322/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/7322/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/7322/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/7322/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/7322/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/7322/6/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/7322/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/7322/ |
Daftar Isi:
- Asam asetilsalisilat merupakan turunan asam salisilat dengan efek samping gangguan pada lambung yang tidak dapat ditoleransi serta bersifat hepatotoksik pada hepar yang berhubungan dengan dosis. Karena itu, dikembangkan turunan asam salisilat baru, yaitu asam 2-(4-(klorometil)benzoiloksi)benzoat dengan harga ED50 11,31 mg/kgBB, nilai GScore -8,79, dan LC50 332,53 ppm. Penelitian dilanjutkan dengan tujuan untuk mengetahui efek samping penggunaan jangka panjang asam 2-(4-(klorometil)benzoiloksi)benzoat. Metode yang digunakan mengacu pada OECD 407. Kelompok dibagi menjadi kontrol positif dan satelit (asam asetilsalisilat 9 mg/200 gBB), kontrol negatif (PGA 3%), uji dan satelit asam 2-(4-(klorometil)benzoiloksi)benzoat (9; 18; 27 mg/200 gBB). Data diolah dengan Uji Kruskal-Wallis, dilanjutkan Uji Mann-Whitney. Hasil analisis nekrosis hepar kontrol positif terhadap kelompok uji (9;18 mg/ 200 gBB) P > 0,05, dosis 27mg/ 200 gBB P < 0,05. Dibandingkan kelompok uji (9; 18 mg/ 200 gBB) P > 0,05, dosis 27mg/ 200 gBB P < 0,05. Untuk makroskopis lambung kontrol positif terdapat bintik kemerahan dan konsistensi mukosa lambung tipis, kelompok uji dosis 9mg/ 200 gBB perubahan warna, dosis (18;27 mg/200 gBB) timbul bintik kemerahan serta perubahan warna. Untuk jumlah tukak, kontrol positif dan senyawa uji dosis 27mg/ 200 gBB memperoleh jumlah tukak terbanyak. Dapat disimpulkan pemberian senyawa asam 2-(4-(klorometil)benzoiloksi)benzoat dosis 27 mg/ 200 gBB menimbulkan efek toksik paling tinggi terhadap sel hepatosit organ hepar pada tikus putih jantan. Pemberian senyawa asam 2-(4-(klorometil)benzoiloksi)benzoat menyebabkan iritasi dan tukak lambung pada mukosa lambung tikus putih jantan sama seperti asam asetilsalisilat.