Efek asam 2-(3-(klorometil)benzoiloksi)benzoat terhadap profil darah, hepar dan lambung pada tikus wistar jantan sebagai pelengkap uji toksisitas subkronis
Main Author: | Djawa, Melania Christanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/7315/1/abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/7315/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/7315/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/7315/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/7315/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/7315/6/bab%205.pdf http://repository.wima.ac.id/7315/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/7315/ |
Daftar Isi:
- Asam asetilsalisilat merupakan salah satu turunan asam salisilat yang berfungsi sebagai analgesik. Asam asetilsalisilat memiliki efek samping seperti iritasi mukosa lambung dengan risiko tukak lambung. Untuk meminimalkan efek samping yang timbul maka dilakukan sintesis turunan asam salisilat yang baru yaitu senyawa asam 2-(3-(klorometil)benzoiloksi)benzoat. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti toksisitas subkronis senyawa asam 2-(3-(klorometil)benzoiloksi)benzoat pada profil darah, organ hepar dan lambung tikus. Penelitian ini menggunakan tikus Wistar jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol yang dibagi dalam kelompok kontrol negatif (PGA 3%), kontrol positif (asam asetilsalisilat 9 mg/200 gBB), kontrol positif satelit; kelompok uji dan kelompok satelit (asam 2-(3-(klorometil)benzoiloksi)benzoat) yang masing-masing terbagi dalam 2 kelompok dosis, yaitu 9 mg/200 gBB dan 18 mg/200 gBB. Kelompok satelit diamati sampai 14 hari setelah masa perlakuan, untuk melihat apakah terjadi perbaikan kondisi organ. Hasil penelitian menunjukkan pada profil darah tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna. Hasil analisis jumlah nekrosis pada organ hepar menunjukkan adanya penurunan jumlah sel nekrosis pada kelompok uji dan satelit dibandingkan kelompok kontrol positif. Hasil analisis statistik organ hepar menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok (P˂0,05). Hasil penelitian pada organ lambung kelompok uji menunjukkan terjadinya kerusakan lambung yang ditandai dengan terlihatnya bintik-bintik merah pada mukosa lambung yang juga muncul pada kelompok kontrol positif. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa pemberian senyawa asam 2-(3-(klorometil)benzoiloksi)benzoat tidak memberikan pengaruh terhadap profil darah namun memberikan pengaruh terhadap organ hepar dan lambung tikus.