Analisis pengaruh financial leverage terhadap nilai badan usaha pada industri makanan dan minuman yang Go Public di PT. Bursa Efek Surabaya dalam masa sebelum krisis moneter dan pada masa krisis moneter
Main Author: | Djiantoro, . |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2000
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/7291/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/7291/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/7291/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/7291/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/7291/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/7291/6/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/7291/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/7291/ |
Daftar Isi:
- Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, pendapatan per kapita penduduk Indonesia yang semakin mellingkat sehingga mendomng peningkatan kebutuhan atau pennintaan konsumsi masyarakat akan makanan dan minuman. Faktor lain yang mendorong peningkatan permintaan konsumsi masyarakat adalah pola konsumsi masyarakat dewasa ini telah banyak mengalami perubahan, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, kemajuan teknologi dan berbagai fakto! lainnya yang mendorong hidup masyarakat perkotaan mengarah pada hal-hal yang serba praktis dan efisien. Sebagai akibatnya, konsumsi makanan dan minuman ringan atau yang instant terus meningkat.Untuk itu prospek usaha industri makanan dan minuman khususnya di Indonesia menunjukkan indikasi yang cerah. Meskipun dalam keadaan ekonomi yang normal atau terjadi krisis ekonomi, industri makanan dan minuman tetap mempunyai pmspek usaha yang cerah, maka dan itu industri tersebut berkeinginan untuk melakukan modemisasi dan ekspansi, untuk mewujudkan hal itu perusahaan perlu menambah modal perusahaan. Altematif yang ditempuh dalam rangka penambahan modal perusahaan adalah dengan menggunakan modal dan luar perusahaan yang merupakan hutang (financial leverage) yang pada saatnya harns dibayar kembali oleh perusahaan. Karena terjadi krisis moneter maka terjadi peningkatan beban tetap yang dihasilkan karen a penggunaan hutang, akan tetapi hutang tersebut masih bermanfaat untuk meningkatkan nilai badan usaha apabila beban tetap yang dihasilkan karena penggunaan hutang lebih kecil daripada keuntungan yang didapatkan karena penggunaan hutang tersebut. Penelitian ini diadakan untuk mcngamati pengaruh antara leverage keuangan terhadap nilai badan usaha pada masa sebelum krisis moneter dan pada masa krisis moneter pada empat perusahaan makanan dan minuman dengan data keuangan selama enam tahun yaitu tahun 1994 sampai dengan tahun 1999. Untuk kepentingan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan program SPSS dan dijabarkan dalam metode regresi linear, dengan uji signifikansi yaitu uji F. Dan dan hasil analisis menunjukan bahwa debt equity ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai badan usaha pada masa krisis moneter terjadi, sedangkan pada masa sebelum krisis moneter terjadi debt equity ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai badan usaha. Diketahui pula koefisien determinasi (R2) untuk masa sebelum krisis moneter terjadi yaitu sebesar 0.082, hal ini berarti debt equity ratio mempengaruhi nilai badan usaha hanya sebesar 8.2% sedangkan sisanya dipengaruhi sebesar 91.8% dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar debt equity ratio. Sedangkan koefisien determinasi (R2) untuk masa krisis moneter terjadi yaitu sebesar 0.451, hal ini berarti debt equity ratio mempengaruhi nilai badan usaha sebesar 45.1 % sedangkan sisanya dipengaruhi sebesar 54.9% dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar debt equity ratio.