Bingkai pemberitaan aksi metro mini mogok di headline SKH Pos Kota, Rakyat Merdeka dan Warta Kota
Main Author: | Putra, Gradyola |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/7276/2/ABSTRAK%20.pdf http://repository.wima.ac.id/7276/8/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/7276/9/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/7276/10/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/7276/11/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/7276/13/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/7276/6/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/7276/ |
Daftar Isi:
- Angkutan umum metro mini yang beroperasi di DKI Jakarta menimbulkan berbagai masalah, sehingga Pemprov DKI mengeluarkan kebijakan untuk mencabut izin operasinya. Hal ini memicu aksi demo mogok massal para supir metro mini. Peristiwa ini menjadi berita utama di beberapa surat kabar terutama, di Surat Kabar Pos Kota, Rakyat Merdeka dan Warta Kota. Berdasarkan hal tersebut peneliti bertujuan melihat bagaimana pemberitaan aksi metro mini mogok dibingkai oleh SKH Pos Kota, Rakyat Merdeka dan Warta Kota. Peneliti menggunakan perspektif teoritis mengenai headline di surat kabar harian sebagai konstruksi realitas, ideologi media massa dan dengan metode analisis framing milik Gamson dan Modigliani, peneliti juga dapat menganalisis setiap teks berita di masing-masing ketiga SKH Peneliti menemukan bingkai yang berbeda pada pemberitaan aksi metro mini mogok di SKH Pos Kota, SKH Rakyat Merdeka dan SKH Warta Kota. SKH Pos Kota membingkai pemberitaan aksi mogok dengan mendukung kebijakan Pemprov DKI. Berbeda dengan SKH Rakyat Merdeka yang membingkai peristiwa ini dengan menekankan pada manajemen PT. Metro Mini yang buruk. Sedangkan SKH Warta Kota membingkai aksi mogok dengan menekankan pada aksi supir metro mini yang melakukan tindakan nekat dengan hasil yang sia-sia.