Prarencana pabrik levulinic acid dengan proses biofine pada tekanan tinggi kapasitas levulinic acid 37.621.380,50 kg/tahun
Daftar Isi:
- Levulinic acid merupakan salah satu bahan baku yang banyak digunakan dalam proses industri, khususnya industri bahan bakar dan poliuretan. Pada saat ini industri yang membutuhkan levulinic acid sebagai bahan baku pembuatan produknya masih melakukan impor, dikarenakan belum terdapat industri penghasil levulinic acid di dalam negeri. Metode yang digunakan dalam proses produksi adalah metode biofine yang merupakan penggabungan metode subcritical water hydrolysis dan hidrolisa asam. Dengan teknologi tersebut, selulosa dari ampas tebu akan dipecah menjadi produk intermediet levulinic acid dengan yield yang tinggi. Proses produksi diawali dengan proses hidrolisa dengan metode biofine yang menghasilkan levulinic acid dalam reaktor subkritis pada suhu 200oC dan tekanan 20 bar, dengan mencampurkan asam sulfar encer dan ampas tebu. Asam sulfat berperan sebagai katalis untuk proses hidrolisa dalam reaktor. Slurry yang keluar dari reaktor dipisahkan padatan dan cairannya dengan menggunakan centrifuge. Fase cair yang keluar dari centrifuge dialirkan menuju tangki ekstraksi dan ditambahkan 4-amilfenol untuk mengekstrak levulinic acid dari fase air. Kemudian campuran tersebut dialirkan menuju centrifuge ke dua untuk memisahkan cairan fase organik dan fase air. Cairan fase organik yang telah terpisah tersebut kemudian dialirkan menuju kolom distilasi untuk memisahkan produk utama (levulinic acid) dari produk samping (furfural dan 5-HMF) yang terbentuk. Levulinic acid, furfural, dan 5-HMF disimpan dalam tangki penyimpanan terpisah yang kemudian dikemas dalam drum untuk dijual ke PT. Pertamina dan PT. Indonesia Polyurethane Industry. Pra rencana pabrik levulinic acid dengan metode biofine pada tekanan tinggi ini memiliki rincian sebagai berikut : Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) Produksi : Levulinic acid dari ampas tebu Kapasitas produksi : 37.621.381 kg levulinic acid per tahun Hari Kerja Efektif : 300 hari/tahun Masa Konstruksi : 2 tahun Waktu mulai beroperasi : Tahun 2016 Bahan baku : Ampas tebu Kapasitas Bahan Baku (ampas tebu) : 344.670.192 kg/tahun Utilitas : Air = 1.837,02 m3/hari : Listrik = 2.230,02 kW/hari Jumlah Tenaga Kerja : 125 orang Lokasi Pabrik : Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur Luas Pabrik : 271.930 m2 Analisa Ekonomi Modal Tetap (FCI) : Rp 957.708.041.856 Modal Kerja (WCI) : Rp 35.377.302.474 Biaya Produksi Total (TPC) : Rp 541.335.891.105 Rate of Return Investment sebelum pajak : 19,33% Rate of Return Investment setelah pajak : 13,11% Pay Out Time sebelum pajak : 4 tahun 7 bulan 16 hari Pay Out Time sesudah pajak : 5 tahun 8 bulan 12 hari Titik Impas (BEP) : 43% Kelayakan pabrik ini dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu dari segi proses, peralatan, lokasi, dan ekonomi. Dengan melihat dari berbagai segi terutama untuk segi ekonomi, dimana Rate of Return Investment setelah pajak yaitu 13,11% lebih besar dari bunga pinjaman yang harus dibayarkan kepada bank yaitu 10%. Sehingga keuntungan pabrik lebih besar dari bunga pinjaman yang harus dibayarkan kepada bank.