Daftar Isi:
  • Pada zaman ini tidak banyak masyarakat yang tau adanya kepemimpinan-kepemimpinan lokal seperti hastabrata yang bisa dijadikan tolak ukur dalam memimpin suatu organisasi daripada harus mengadopsi karakter kepemimpinan dari luar yang belum tentu cocok dengan budaya yang kita miliki. Hastabrata sendiri memiliki delapan aspek yaitu air, api, lautan, angin, bumi, matahari, bintang, dan bulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara kuantitatif deksriptif tentang karakter pemimpin berdasarkan ajaran hastabrata di Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif. Subjek penelitian (N=52) adalah lurah dan camat yang aktif menjabat hingga sekarang di Surabaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster randomized sampling dengan menggunakan metode skala likert yang sudah dimodifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini, kepemimpinan lokal yang berasal dari Jawa tidak hanya hastabrata ̧ tetapi ada juga serat dumbasawala yang sifatnya diambil dari sifat-sifat hewan. Selanjutnya ketika kepemimpinan lokal dipertemukan dengan kepemimpinan modern dan terdapat kesesuaian, misalkan dengan konsep Fry. Tidak hanya itu, ada juga kepemimpinan keagamaan yaitu Islamic Leadership.