Daftar Isi:
  • Gagal Ginjal Kronik merupakan salah satu penyakit yang berpotensi fatal dan dapat menyebabkan pasien mengalami penurunan kualitas hidup baik kecacatan maupun kematian. Gagal Ginjal Kronik (GGK) menduduki peringkat ke- 6 penyebab kematian di seluruh rumah sakit Indonesia. Penyebab utama GGK adalah diabetes melitus dan hipertensi. Furosemid adalah obat pilihan pertama pada pasien GGK dengan nilai GFR < 30 ml/menit/1.73 m2 (stadium 4 dan 5). Furosemid dapat digunakan sebagai diuretik pada pasien GGK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan diuretik khususnya furosemid pada pasien GGK di RSUD Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif pada pasien GGK periode Juli 2014 sampai dengan desember 2014. Hasil dan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa terdapat 31 kasus pasien GGK yang mendapatkan terapi furosemid dari keseluruhan 90 kasus dengan diagnosis GGK. Penggunaan diuretik yang paling banyak adalah furosemid tunggal sebanyak 12 pasien (39%) (3x40mg) PO. Penggunaan Furosemid lebih banyak dikombinasi dengan antihipertensi yaitu amlodipin. Sebanyak 7 pasien (22%) Furosemid (1x40mg) PO + Amlodipin (1x10mg) PO. Profil penggunaan furosemid berdasarkan dosis, interval, frekuensi serta lama pemberian sudah sesuai dengan guidline yang ada.