Pengaruh pemberian ekstrak etanol andrographis paniculata terhadap profil darah dan fungsi kognitif mencit putih jantan yang diinduksi swimming test
Main Author: | Segitarius, Anggun Steveni Wendi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/6847/1/Abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/6847/2/Bab%201.pdf http://repository.wima.ac.id/6847/3/Bab%202.pdf http://repository.wima.ac.id/6847/4/Bab%203.pdf http://repository.wima.ac.id/6847/5/Bab%204.pdf http://repository.wima.ac.id/6847/6/Bab%205.pdf http://repository.wima.ac.id/6847/7/Lampiran.pdf http://repository.wima.ac.id/6847/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian pengaruh pemberian ekstrak etanol sambiloto (Andrographis paniculata) dimana zat aktif utama tanaman tersebut adalah andrografolida yang merupakan golongan lakton. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak sambiloto dapat meningkatkan jumlah limfosit dan menurunkan neutrofil pada profil darah dan fungsi kognitif serta penurunan berat badan pada mencit putih jantan yang diinduksi swimming test. Penelitian ini menggunakan 35 ekor mencit putih jantan dibagi menjadi 7 kelompok yaitu kelompok normal diberi CMC 5% tanpa induksi, kelompok kontrol negatif diberikan CMC 5% dan diberikan induksi, 2 kelompok kontrol positif (obat echinacea 500 mg dan obat piracetam 800 mg), kelompok perlakuan yang diberi ekstrak etanol Andrographis paniculata dengan dosis yang berbeda (250mg, 500mg, 1000mg). Perhitungan jumlah neutrofil dan limfosit menggunakan alat Automed Hematology Analyzer serta perhitungan waktu untuk fungsi kognitif menggunakan T-Maze Labyrinth dan penurunan berat badan ditimbang selama setiap minggu sebelum dan sesudah perlakuan.Dari hasil penelitian, didapatkan pengukuran fungsi kognitif yang paling baik pada kelompok perlakuan dosis 1000 mg/kgBB. Uji neutrofil dengan penurunan paling besar ditunjukkan pula oleh kelompok perlakuan dosis 1000mg, dan pada uji limfosit terlihat peningkatan limfosit paling tinggi pada dosis 500 mg/kgBB.