Studi kuantitatif deskriptif gambaran intensitas deprivasi tidur pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Main Author: | Chandra, Oksafri Trudyan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/5752/1/Abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/5752/2/Bab%20I.pdf http://repository.wima.ac.id/5752/3/BAB%20II.pdf http://repository.wima.ac.id/5752/4/BAB%20III.pdf http://repository.wima.ac.id/5752/5/BAB%20IV.pdf http://repository.wima.ac.id/5752/6/BAB%20V.pdf http://repository.wima.ac.id/5752/ |
Daftar Isi:
- Kondisi ideal dari beberapa pendapat mayoritas, tidur yang bagus adalah tidur yang dapat terjadi selama 7 – 8 jam, 9 jam sebagai waktu maksimalnya. Kehilangan waktu untuk tidur dapat mengakibatkan menumpuknya hutang tidur, dan rasa kantuk. Kondisi ini dinamakan sebagai kondisi deprivasi tidur. Mahasiswa merupakan kelompok masyarakat yang berisiko tinggi mengalami deprivasi tidur. Penyebab utamanya adalah kebutuhan mereka untuk memenuhi kewajiban mereka pada akademik mereka, dan kebutuhan mereka untuk bisa “Berada” dalam kehidupan sosial mereka. Fokus utama pada penelitian ini adalah intensi deprivasi tidur yaitu faktor pendorong yang mengindikasikan besarnya kemauan atau kesungguhan niat seseorang dalam menunjukkan usahanya untuk melakukan hal lainnya selain tidur. Tiga faktor utama yang berhubungan dengan deprivasi tidur pada mahasiswa adalah penyesuaian dengan jadwal mahasiswa yang beragam, kewajiban akademik, dan kebutuhan dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah menghitung secara deskriptif berapa banyak mahasiswa yang memiliki intensi deprivasi tidur, dan apa alasan mereka. Partisipan dalam penelitian (N=68) merupakan mahasiswa yang sedang melakukan studi di fakultas psikologi Universitas katolik Widya Mandala Surabaya. Teknik sampling yang digunakan adalah Incidental Sampling (Accidental Sampling), dengan teknik analisis data menggunakan distribusi frekuensi secara nominal. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas dari 68 mahasiswa fakultas psikologi termasuk dalam kelompok yang memiliki faktor risiko mengalami deprivasi tidur. Hasil kuesioner dari partisipan menunjukkan 74% atau 50 mahasiswa mengalami deprivasi tidur, dan alasan utama mengapa mereka mengalaminya adalah akademik dan kebutuhan dalam kehidupan sosial.