Daftar Isi:
  • Pluchea indica (L.) Less atau beluntas, merupakan tanaman herba yang umum ditemui. Daun beluntas memiliki aroma yang khas dan rasanya getir karena mengandung alkaloid, flavonoid, dan fosfor yang memiliki kemampuan menangkap radikal bebas. Berdasarkan kemampuan menangkap radikal bebas, daun beluntas memiliki berbagai khasiat. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penggunaan daun beluntas sebagai produk minuman pada konsentrasi 0,4% (b/v) memiliki kemampuan antioksidan paling tinggi, namun paling tidak disukai konsumen. Salah satu solusinya dilakukan penambahan ekstrak jahe. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk ekstrak jahe terhadap sifat fisikokimia dan sifat organoleptik dalam pembuatan produk minuman beluntas jahe, dan mengetahui penambahan bubuk ekstrak jahe emprit agar tingkat penerimaan konsumen mencapai tingkat tertinggi. Pada penelitian ini digunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan satu faktor yaitu penambahan ekstrak jahe dengan 7 (tujuh) taraf faktor yaitu P1, P2, P3, P4, P5, P6, dan P7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bubuk ekstrak jahe berpengaruh nyata pada sifat fisikokimia yang diuji dan sifat organoleptik minuman beluntas jahe. Nilai kekeruhan minuman beluntas jahe berkisar antara 2,38-28,23 NTU; nilai hue 89,43-103,09; nilai chroma 2,42-5,83; parameter pH berkisar antara 6,93-7,12; total asam malat antara 0-0,0110 mg MAE/100 mL; sedangkan konsentrasi bubuk ekstrak jahe yang tepat untuk mendapatkan perlakuan terbaik adalah P4 dengan nilai kekeruhan 5,88 NTU; nilai pH 7,222; hue angle 91,40; chroma 4,07; lightness 19,27; dan total asam 0,0059 mg MAE/100 mL; dan nilai rata-rata kesukaan warna sebesar 4,937;rasa sebesar 5,625; aroma sebesar 5,075.