Optimasi metode penentuan kadar parasetamol, klorfeniraminmaleat, dan fenilpropanolamin HCL dalam sediaan sirup dengan kromatografi lapis tipis-densitometri
Main Author: | Hariyanto, Aprialia Riesiane |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/528/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/528/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/528/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/528/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/528/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/528/6/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/528/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/528/ |
Daftar Isi:
- Parasetamol, klorfeniramin maleat, dan fenilpropanolamin HCL merupakan bahan aktif yang sering digunakan sebagai obat anti influenza, namun memiliki efek samping apabila dikonsumsi dalam kondisi jangka panjang. Oleh karena itu, untuk menjamin mutu dan keamanan obat, maka perlu dilakukan kontrol kualitas sediaan. Analisis parasetamol dan klorfeniramin maleat dilakukan pada panjang gelombang 260 nm sedangkan fenilpropanolamin HCl pada panjang gelombang 490 nm setelah diberi penampak noda ninhidrin. Fase diam yang digunakan adalah silika gel 60 F254 dan fase gerak yang digunakan adalah etil asetat : metanol : amonia = 85 : 10 : 5 (v/v/v). Hasil uji linieritas menunjukkan adanya korelasi linier antara konsentrasi analit dengan area puncak (r hitung > r tabel). Untuk hasil uji akurasi dan presisi didapatkan % rekoveri dan KV parasetamol, klorfeniramin maleat, dan fenilpropanolamin HCl berturut-turut adalah 99,85% (±0,1676), 99,98% (±0,0363), dan 99,96% (± 0,0463). Metode kromatografi lapis tipis-densitometri yang telah divalidasi digunakan untuk penetapan kadar parasetamol, klorfeniramin maleat, dan fenilpropanolamin HCl pada sampel sirup di pasaran.