Daftar Isi:
  • Pratiwi (2009) melakukan sintesis dan uji aktivitas analgesik terhadap mencit dari senyawa asam -(3-klorometil benzoil) salisilat dan diperoleh ED50 sebesar 14,05% mg/kgBB, sedangkan ED50 asam asetilsalisilat sebesar 20,83% mg/kgBB. Dapat disimpulkan bahwa senyawa asam- (3-klorometil benzoil) salisilat lebih potensial dibandingkan asam asetilsalisilat, Karenanya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui nilai pKa dari senyawa asam -(3-klorometil benzoil) salisilat. Dilakukan penentuan tetapan disosiasi asam (pKa) senyawa asam-(3-klorometil benzoil) salisilat secara spektrofotometri dengan pelarut campur metanol-air. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati serapan dari larutan asam-(3-klorometil benzoil) salisilat dengan menggunakan larutan dapar KH2PO4 pH 2,4; 4,4; 5,4; 6,4; 8,4 dan berbagai kadar metanol : 6 %, 10 %, 14 %, 18 %, 22 %. Nilai pKa dihitung dengan persamaan Henderson-Hasselbalch kemudian dibuat korelasi linier dari berbagai persentase metanol versus pKa, bila 0% metanol diplotkan pada persamaan garis tersebut, maka akan didapat nilai pKa dalam pelarut air. Dari hasil pengamatan, pengukuran serapan dilakukan pada panjang gelombang terpilih 233,5 nm. Nilai pKa senyawa asam -(3-klorometil benzoil) salisilat sebesar 4,28 ± 0,056, maka senyawa asam-(3-klorometil benzoil) salisilat memiliki potensial lebih dibanding asam asetilsalisilat dan mudah diabosrbsi di lambung (D lambung=8) dibandingkan di usus (D usus=0,076).