Daftar Isi:
  • Penggunaan steroid androgenik anabolik (Sustanon 250) merupakan salah satu obat yang paling sering digunakan dalam bidang olahraga di seluruh dunia, sedangkan dalam bidang klinis digunakan sebagai terapi sulih androgen pada pria dengan hipogonadisme. Pemberian androgen dapat mengaktifkan reseptor androgen dalam tulang, mempengaruhi proses pembentukan dan resorpsi tulang melalui sel osteoblas dan osteoklas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian Sustanon 250 terhadap jumlah osteoblas femur dari penggunaan jangka pendek. Dua puluh empat ekor tikus Wistar usia rata-rata 6 bulan dibagi menjadi 4 kelompok secara acak untuk diberikan Sustanon 250 dosis 3 mg/kgbb, 5 mg/kgbb, 10 mg/kgbb, dan kelompok kontrol yang hanya diberikan minyak jagung sebagai pelarut 1,25 ml. Pemberian ini dilakukan seminggu sekali selama 4 minggu menggunakan post test only group control design. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata jumlah osteoblas pada kelompok kontrol, kelompok tikus yang diberikan Sustanon 250 dosis 3 mg/kgbb, 5 mg/kgbb, dan 10 mg/kgbb adalah 7,17, 16,67, 31,33, dan 49,67. Peningkatan jumlah osteblas secara signifikan terjadi pada pemberian kelompok perlakuan Sustanon 3, 5, dan 10 mg/kgbb.