Daftar Isi:
  • Telah dilakukan modifikasi struktur dari senyawa asam salisilat yakni senyawa asam 2-(3-(klorometil)benzoiloksi)benzoat guna meningkatkan aktivitas analgesiknya serta dapat menurunkan efek samping yang sering ditimbulkan seperti terjadi iritasi pada lambung. Tujuan dari penelitian ini diharapkan senyawa asam 2-(3-(klorometil)benzoiloksi)benzoat mempunyai aktivitas analgesik yang lebih tinggi dan efek samping yang lebih rendah dari pada senyawa pembandingnya yakni asam asetilsalisilat. Senyawa yang didapat perlu dilakukan pemeriksaan antara lain pemeriksaan organoleptis dan uji kemurnian meliputi uji titik leleh, uji kromatografi lapis tipis (KLT), dan spektrofotometer inframerah karena mengalami beberapa waktu penyimpanan. Setelah kemurnian senyawa dapat dipastikan maka dilanjutkan dengan pengujian aktivitas analgesik dari senyawa asam 2-(3- (klorometil)benzoiloksi)benzoat pada tikus wistar jantan dengan menggunakan metode plantar test. Aktivitas analgesik ditentukan dengan cara mengamati waktu respon yang ditunjukkan oleh tikus berupa mengangkat atau menjilat kaki dengan adanya stimulus panas yang diberikan sebagai penyebab nyeri kemudian dihitung prosentase hambatan nyeri dan nilai ED50 dari senyawa. Dari hasil penelitian didapatkan nilai ED50 senyawa asam 2-(3-(klorometil)benzoiloksi)benzoat adalah 12,15 mg/kgBB dan ED50 senyawa asam asetilsalisilat adalah 71,12 mg/kgBB. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas analgesik senyawa asam 2-(3-(klorometil)benzoiloksi)benzoat lebih tinggi dibandingkan senyawa asam asetilsalisilat.