Daftar Isi:
  • Stroke iskemik memiliki angka kejadian yang paling besar yaitu mencapai 88% dari seluruh kasus stroke. Salah satu terapi obat yang digunakan adalah neuroprotektan yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi jaringan, dengan menurunkan aktivitas metabolisme dan kebutuhan sel-sel neuron. Neuroprotektan yang sering digunakan adalah pirasetam dan sitikolin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan neuroprotektan pada stroke iskemik untuk mengurangi angka kejadian stroke, angka kematian dan kecacatan pada RSUD Kabupaten Sidoarjo dan pola terapi yang meliputi dosis, interval, frekuensi serta lama pemberiannya. Dalam penelitian ini menggunakan metode retrospektif dengan menggunakan data RMK (Rekam Medik Kesehatan) atau HMR (Health Medical Record) pasien stroke iskemik di RSUD Kabupaten Sidoarjo. Hasil yang didapatkan bahwa penggunaan neuroprotektan sebanyak 53 pasien dari 97 populasi. Terapi obat yang diberikan sitikolin (81,48%) dan pirasetam (12,96%) dengan rute pemberian intravena. Dosis terbanyak dalam pengobatan pasien stroke iskemik menggunakan sitikolin 3x500mg selama 7 hari perawatan