Daftar Isi:
  • Wafer stick merupakan makanan ringan yang dibuat dari adonan cair yang dituang dalam cetakan panas dan dipanggang dalam jangka waktu tertentu, memiliki kadar air yang rendah, berbentuk silinder dengan cream di dalamya, serta bersifat renyah. Karakteristik fisik wafer stick yang disukai konsumen adalah bersifat renyah namun juga tidak mudah hancur. Bila kadar air wafer stick meningkat maka wafer stick menjadi tidak renyah dan mutu produk menjadi turun sehingga tidak diterima oleh konsumen. Unit pengendalian mutu diperlukan untuk menghasilkan produk yang konsisten sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan dapat diterima oleh konsumen. Unit pengendalian mutu direncanakan pada pabrik wafer stick dengan kapasitas produksi 134.000 kemasan @15 gram/hari. Pengendalian mutu dilakukan terhadap bahan baku yang digunakan, proses produksi, serta produk akhir yang dihasilkan. Ada dua aspek yang menentukan kelayakan suatu unit pengawasan mutu, yaitu aspek teknis dan aspek ekonomis. Aspek teknis meliputi sumber daya manusia, prosedur dan pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu, serta sarana dan prasarana yang digunakan. Seluruh pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu dicatat dalam lembar check sheet. Dari segi ekonomis, unit pengawasan mutu dikatakan layak apabila tidak melebihi 4% dari total biaya produksi. Perencanaan unit pengendalian mutu pabrik wafer stick dengan kapasitas produksi 134.000 kemasan/hari (2,01 ton/hari) dapat dikatakan layak secara teknis karena didukung sumber daya manusia yang memenuhi persyaratan, metode pengujian yang akurat dan valid serta metode sampling dan jumlah sampel yang diambil sesuai dengan standar. Lokasi laboratorium yang strategis, serta tersedianya peralatan, bahan kimia, dan utilitas dalam jumlah dan kondisi yang memadai juga turut mendukung kelayakan unit pengendalian mutu pabrik secara teknis. Unit pengendalian mutu pabrik wafer stick yang direncanakan juga dapat dikatakan layak secara ekonomis karena biaya pengendalian mutu per kemasan wafer stick adalah Rp. 4,05 dengan persentase sebesar 1,06% dari total biaya produksi.