Daftar Isi:
  • Penghantaran propranolol HCl secara per oral memiliki bioavailabilitas yang rendah dan mengalami efek lintas pertama sehingga dipilih penghantaran obat secara sublingual. Bahan pengikat dan bahan penghancur merupakan dua hal yang saling bertentangan dalam sebuah formula tablet. Bahan pengikat yang digunakan terlalu banyak menyebabkan tablet menjadi keras dan waktu hancurnya lama. Bahan penghancur dalam jumlah banyak akan memberikan masalah dalam proses pengempaan tablet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PVP K-30 sebagai pengikat dan xanthan gum sebagai penghancur maupun interaksinya terhadap mutu fisik dan disolusi tablet sublingual serta memperoleh rancangan formula optimum dengan faktorial design 22. Tablet sublingual propranolol HCl dengan bobot 300 mg dibuat dengan metode granulasi basah. Xanthan gum dan PVP K-30 masing-masing digunakan pada konsentrasi 1% dan 5%. Evaluasi mutu granul meliputi kadar air, waktu alir, sudut diam, densitas granul dan indeks kompresibilitas granul. Evaluasi mutu tablet meliputi kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan persen obat terlarut. Hasil yang diperoleh adalah xanthan gum berpengaruh menurunkan kekerasan, meningkatkan kerapuhan, meningkatkan persen obat terlarut, dan mempercepat waktu hancur tablet sublingual. PVP K-30 berpengaruh meningkatkan kekerasan, menurunkan kerapuhan, menurunkan persen obat terlarut, dan memperlambat waktu hancur tablet sublingual. Interaksi dari kedua bahan tersebut berpengaruh meningkatkan kekerasan, meningkatkan kerapuhan, menurunkan persen obat terlarut, dan memperlambat waktu hancur tablet sublingual. Formula optimum dicapai pada kondisi PVP K-30 1% dan xanthan gum 5%.