Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efek antipiretik fraksi etil asetat ekstrak etanol daun dewa (Gynura procumbens) pada tikus putih jantan galur Wistar. Dalam penelitian ini tikus putih dibuat demam dengan larutan pepton 5%. Hewan coba yang digunakan dibagi dalam lima kelompok, masing-masing terdiri dari lima ekor. Hasil skrining simplisia daun dewa mengandung senyawa flavonoid, saponin, alkaloid, tanin, dan sterol. Proses ekstraksi daun dewa dilakukan dengan cara dingin yaitu dengan perkolasi menggunakan pelarut etanol 50%. Ekstrak daun dewa difraksinasi dengan menggunakan pelarut etil asetat. Dilakukan KLT pada pembanding rutin, fraksi daun dewa, dan ekstrak daun dewa dan didapatkan harga Rf untuk pembanding rutin adalah 0,61, fraksi daun dewa 0,60, dan pada ekstrak daun dewa tidak tampak adanya noda. Fraksi etil asetat ekstrak etanol daun dewa diberikan pada kelompok perlakuan secara oral dalam suspensi PGA 3% b/v dengan dosis 1,27, 2,55, dan 5,10 mg/kgBB dengan volume pemberian 1 ml/100 gBB, pada kelompok kontrol hanya diberikan suspensi PGA 3% b/v dan kelompok pembanding diberikan paracetamol 45 mg/kgBB dalam suspensi PGA 3% b/v dengan volume dan rute pemberian yang sama. Pengamatan suhu rektal tikus diukur setiap 60 menit selama 4 jam. Hasil analisis dengan anava menunjukkan bahwa fraksi etil asetat ekstrak etanol daun dewa pada dosis 1,27, 2,55, dan 5,10 mg/kgBB mempunyai efek antipiretik dan tidak ada korelasi yang linier antara peningkatan dosis fraksi etil asetat ekstrak etanol daun dewa dengan peningkatan efek antipiretik.