Uji efek antipiretik fraksi kloroform ekstrak etanol herba pegagan {Centella asiatica (L.) urban} pada tikus putih

Main Author: Poppy,
Format: Lainnya NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Online Access: http://repository.wima.ac.id/42/1/Abstrak.pdf
http://repository.wima.ac.id/42/2/Bab%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/42/3/Bab%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/42/4/Bab%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/42/5/Bab%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/42/6/Bab%205.pdf
http://repository.wima.ac.id/42/
Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian mengenai uji efek antipiretik fraksi kloroform ekstrak etanol herba pegagan {Centella asiatica (L.) Urban} pada tikus putih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antipiretik fraksi tersebut dengan menggunakan pepton sebagai induktor demam pada tikus putih dan untuk pengukuran suhu tubuhnya menggunakan termometer telinga digital. Dalam penelitian ini dibuat fraksi kloroform ekstrak etanol herba pegagan dengan pemberian dosis berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada penelitian ini digunakan tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar sebanyak 25 ekor yang dibagi dalam 5 kelompok (kelompok kontrol negatif, 3 kelompok perlakuan dengan ekstrak pada dosis yang berbeda, dan kelompok kontrol positif). Setiap hewan didemamkan terlebih dahulu dengan penyuntikan pepton 5% (b/v) secara subkutan. Kelompok kontrol negatif diberikan PGA 3% tanpa bahan aktif secara oral, tiga kelompok diberi fraksi kloroform ekstrak etanol herba pegagan dengan dosis 1,0; 1,5; dan 2,0 g/kg BB secara oral, dan kelompok terakhir sebagai pembanding (kontrol positif) diberi parasetamol dengan dosis 45 mg/kgBB. Setiap hewan coba diukur suhu telinganya setiap 30 menit selama 4 jam yang kemudian data tersebut diolah untuk dihitung persen penurunan suhu tubuh. Perhitungan statistik dilakukan dengan uji anava. Hasil yang didapat, disimpulkan bahwa fraksi kloroform ekstrak etanol herba pegagan dosis 1,0; 1,5; dan 2,0 g/kg BB memiliki efek antipiretik, dosis 1,0 g/kg BB memiliki efek antipiretik sebesar 3,33%, dosis 1,5 g/kg BB memiliki efek antipiretik sebesar 3,35%, serta pada dosis 2,0 g/kg BB memiliki efek antipiretik sebesar 1,43%; serta efek antipiretik parasetamol yang memberikan rerata persen penurunan suhu tubuh sebesar 4,48%. Tidak ada hubungan yang linear antara peningkatan dosis dengan peningkatan efek antipiretiknya. Kata-kata kunci: herba pegagan, Centella asiatica (L.) Urban, demam, fraksi kloroform ekstrak etanol, tikus putih, antipiretik