Daftar Isi:
  • ABK; tunarungu memiliki masalah yang menonjol pada kemampuan sosial dan emosional karena keterbatasan kemampuan mendengar mereka. Kemampuan sosial dan emosional dapat ditingkatkan dengan adanya dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kemampuan sosial dan emosional ABK; tunarungu. penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimen dengan desain penelitian deskriptif korelasional. Populasi adalah 30 wali murid di SDLB-B Karya Mulia I Surabaya. Metode samplingnya adalah quota sampling. Variabel penelitian adalah dukungan keluarga, kemampuan sosial dan emosional ABK; tunarungu. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menggunakan uji statistik Spearman Rank, menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan kemampuan sosial dengan nilai r menunjukkan kekuatan tingkat hubungan korelasinya sedang dan searah berarti semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin tinggi pula kemampuan sosial yang dimiliki anak tunarungu. Serta ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kemampuan emosional ABK; tunarungu. Nilai r menunjukkan kekuatan tingkat hubungan korelasinya sedang dan searah berarti semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin tinggi pula kemampuan emosional yang dimiliki anak tunarungu. Kemampuan sosial dan emosional yang rendah pada anak tunarungu dapat diminimalisir oleh keluarga karena keluarga adalah orang yang paling dekat dan mempunyai intensitas tinggi untuk bersama dengan anak tunarungu.