Daftar Isi:
  • Di Indonesia, jeruk merupakan produksi dari sektor agroindustri memiliki prospek yang cukup cerah yang banyak dimanfaatkan dalam industri makanan, minuman dan industri lainnya. Semakin meningkatnya produksi jeruk maka akan mengakibatkan volume kulit jeruk yang merupakan limbah dari konsumsi buah jeruk semakin meningkat. Banyak penelitian yang dilakukan dalam usahanya untuk mengurangi dampak negatif yang diakibatkan oleh limbah kulit jeruk, salah satunya adalah produksi limonene dari minyak kulit jeruk . Limonene merupakan salah satu komponen utama penyusun dari minyak atsiri dalam kulit jeruk yang banyak dimanfaatkan di beberapa industri di dunia. Limonene sering dimanfaatkan dalam industri makanan sebagai pemberi rasa dan aroma jeruk, selain itu limonene juga banyak digunakan dalam industri kosmetik, cleaner, parfum, industri cat, industri plastik, industri sabun dan beberapa flavor industri lainnya. Ekstraksi minyak atsiri dari kulit jeruk menggunakan proses ekstraksi pelarut dengan etanol 96%. Alasan pemilihan proses ekstraksi pelarut etanol karena biaya produksi rendah, yieldnya cukup tinggi dan tidak berbahaya bagi lingkungan. Kemudian, minyak atsiri jeruk yang didapatkan didistilasi untuk memisahkan limonene pada kolom distilasi. Prarencana pabrik limoene dari limbah kulit jeruk adalah sebagai berikut Bahan baku : orange peel waste (Citrus Reticulata) Kapsitas bahan baku : 15 ton/hari Kapsitas produksi limonene : 242 kg/hari Utilitas : • Steam : 1250 kg/batch • Water : 17,5 m3/hari • Kebutuhan Listrik : 150 kW • Solar : 568,52 kg/bulan Pekerja : 80 orang Lokasi Pabrik : Cianjur, West Java Luas Area : 2979,75 m2 Analisa Ekonomi dengan Metode Discounted Cash Flow: BEP : 39,01 % Sebelum pajak ROR : 26,19 % ROE : 39,19 % POT : 4 tahun 3 bulan Setelah Pajak ROR : 19,17 % ROE : 30,60 % POT : 5 tahun 4 bulan