Potensi Minyak Atsiri Daun Beluntas (Pluchea indica Less) sebagai antioksidan Alami
Main Authors: | Sutedja, Anita Maya, Widyawati, Paini Sri, Trisnawati, Chatarina Yayuk |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/3769/1/Scan%20IIIA1c1b1%20Prosiding%20%20Seminar%20Nasional%20Pangan%202008.pdf http://repository.wima.ac.id/3769/ |
Daftar Isi:
- Proses oksidasi merupakan salah satu penyebab penurunan kualitas bahan pangan. Antioksidan adalah senyawa yang mampu menunda, mereduksi, maupun mencegah proses oksidasi. Antioksidan yang umum digunakan untuk tujuan tersebut adalah antioksidan sinstetis, seperti BHT, BHA, dan TBHQ. Penggunaan antioksidan jenis ini harus memperhatikan toksisitas bagi konsumennya, sehingga mendorong penggunaan alternatif antioksidan yang lebih aman dan alami. Tanaman herba mengandung komponen bioaktif seperti senyawa fenolik yang mempunyai kemampuan aktioksidan. Beluntas, salah satu jenis tanaman herba yang penmanfaatkannya masih terbatas, mengandung senyawa fenolik sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai senyawa antioksidan alami. Potensi daun beluntas sebagai antioksidan alami dan aktivitasnya dikaji melalui ekstrak minyak atsiri daun tersebut. Kadar total fenol minyak atsiri daun beluntas ditentukan dengan standar eugenol (1,7603mg/L)dan asam galat(2752,0661mg/L). Daya penghambatannya terhadap radikalbebas DPPH (lCso) sebesar 55ppm. Kadar peroksida dalam minyak sawit (3363 mg/L) aktivitas aktieksidannya paling baik bila dibandingkan TBHQ (7215 mg/L), α-tokoferol (4067 mg/L) dan β-karoten (11.078mg/L).