Proses pengambilan keputusan mengkonsumsi mi instan pada dewasa awal
Main Author: | Setiawan, Dedy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/3669/1/Abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/3669/2/Bab%201.pdf http://repository.wima.ac.id/3669/3/Bab%202.pdf http://repository.wima.ac.id/3669/4/Bab%203.pdf http://repository.wima.ac.id/3669/5/Bab%204.pdf http://repository.wima.ac.id/3669/6/Bab%205.pdf http://repository.wima.ac.id/3669/ |
Daftar Isi:
- Proses pengambilan keputusan merupakan suatu kerangka berpikir yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh alternatif terbaik sebagai alat untuk penyelesaian suatu masalah. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan dengan matang dapat mengurangi risiko negatif dari suatu penyelesaian masalah. Dalam melakukan kegiatan konsumsi, individu mengkonsumsi bahan pangan yang berdampak positif bagi tubuh untuk memperoleh nutrisi untuk beraktifitas, memperbaiki sistem tubuh serta menjauhkan penyakit dari tubuh. Mi instan merupakan salah satu produk pangan yang seringkali dikonsumsi masyarakat meskipun masyarakat telah mengetahui bahwa mi instan memiliki beberapa dampak terhadap tubuh apabila dikonsumsi berlebihan, khususnya dewasa awal. Teknik pengambilan partisipan dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dianalisa dengan teknik inductive thematic analysis.Pada penelitian ini, validitas penelitian dipenuhi dengan menggunakan validitas komunikatif dan argumentative. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengambilan keputusan mengkonsumsi mi instan pada dewasa awal dilakukan dalam 6 (enam) tahap, yaitu need recognition, alternative search and elimination, provide, consumption dan post consumption evaluation. Pola dari proses pengambilan keputusan untuk kegiatan konsumsi dapat digambarkan secara berbeda dikarenakan proses pengambilan keputusan kegiatan konsumsi merupakan kegiatan sehari-hari yang memerlukan pertimbangan yang sedikit