Motivasi berprestasi dengan komunikasi efektif antara orangtua dan remaja awal
Main Author: | Revilia, Wulan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/3556/1/Abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/3556/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/3556/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/3556/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/3556/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/3556/6/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/3556/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/3556/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan suatu interaksi sosial diawali dari dorongan rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu yang ada di dunia. Perkembangan sosialisasi anak sangat tergantung pada penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya terlebih anak pada masa remaja awal. Remaja awal pada tahap perkembangan di masa pra-adolesennya, yang paling dominan adalah perkembangan fungsi penalaran intelektual dimana anak mulai kritis dalam menanggapi sesuatu ide atau pengetahuan orang lain dan mulai belajar menemukan tujuan-tujuan serta keinginanĀ keinginan yang dianggap sesuai bagi dirinya dalam memperoleh kebahagiaan. Untuk itu diperlukan komunikasi efektif antara orang tua dengan anak yang harus diperhatikan sejak dini dalam mengembangkan kemampuan diri sehingga anak termotivasi untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal atau memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Subjek penelitian (N 240) adalah siswa SMPK kelas 7 dan 8 yang berusia 12-15 tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. Data yang diperoleh di analisis dengan teknik korelasi nonĀ parametric Kendall's tau-b. Hasil analisis mendapatkan koefisien korelasi sebesar 0,326 dengan nilai p 0,000 (p < 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan antara motivasi berprestasi dengan komunikasi efektif orang tua dan remaja awal. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai motivasi berprestasi tergolong rendah (79,6%), sedangkan nilai komunikasi efektif tergolong sedang (46,3%).