Daftar Isi:
  • Metode absorpsi merupakan salah satu cara yang dinilai efektif untuk menangani pencemaran limbah minyak dan senyawa organik. Pada penelitian ini, absorben hidrofobik disintesa dengan bahan dasar spons loofah yang dimodifikasi dengan MPN dan MOF, yaitu FAT dan ZIF-8 secara berturut-turut, sehingga absorben yang dihasilkan disebut sebagai LZF. Alasan penggunaan FAT adalah karena FAT berfungsi sebagai situs pertumbuhan ZIF-8 yang bersifat hidrofobik pada permukaan spons loofah. LZF yang telah dihasilkan selanjutnya dimodifikasi permukaannya dengan senyawa desilamin dan VTMS, dengan tujuan untuk meningkatkan sifat hidrofobisitas material. Absorben yang dihasilkandiaplikasikan untuk penyerapan beberapa senyawa hidrofobik, yaitu minyak (bensin, oli, dan minyak goreng) dan senyawa organik (kloroform, n-heksana, dan toluena)dalam 10 siklus dan senyawa organik (kloroform, n-heksana, dan toluena) dalam 20 siklus selama 1 menit pada suhu ruang. Modifikasi LZF menghasilkan absorben dengan kapasitas penyerapan yang tinggi terhadap bensin < minyak goreng < oli dengan kapasitas absorpsi sebesar 8,93 < 12,90 < 13,90 gr absorbat/gr absorben. Sedangkan, modifikasi LZF dengan vinyltrimethoxysilane dan desilamin menghasilkan absorben dengan kapasitas penyerapan yang tinggi terhadap n-heksana < toluena < kloroform dengan kapasitas absorpsi sebesar 15,54 < 23,10 < 24,12 gr absorbat/gr absorben. Selain itu, absorben dihasilkan, yaitu variasi LZFV, LZFD, dan LZFVD memiliki sudut kontak air sebesar 131,9°, 129,2°, dan 153,5°.