Daftar Isi:
  • Diabetes melitus adalah sekelompok penyakit metabolik kompleks yang ditandai dengan hiperglikemia kronis akibat kerusakan dari sel-sel beta pankreas. Kandungan flavonoid pada tanaman salam diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antidiabetes ekstrak etanol 96% daun salam (Syzygium polyanth) terhadap tikus galur wistar yang diinduksi aloksan. Metode yang dilakukan adalah, pemberian CMCNa, Glibenklamide, ekstrak etanol daun salam dengan dosis 50; 150; dan 300 mg/kg BB pada masing-masing Kelompok I, II, III, IV dan V. Induksi diabetes menggunakan aloksan dosis 150 mg/kg BB secara intraperitonial. Hasil uji Oneway Anova menunjukan adanya perbedaan bermakna (p 0,024 < 0,05). Hasil uji Post Hoc LSD pada kelompok I memiliki perbedaan bermakna dengan kelompok II, III, IV dan V (p < 0,050). Hasil uji T berpasangan menunjukkan adanya perbedaan bermakna sebelum dan sesudah perlakuan, (p < 0,05) pada kelompok kontrol positif dengan kelompok pemberian ekstrak daun salam. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% daun salam (Syzygium polyanthum) dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus dan dosis 300 mg/kgBB merupakan dosis paling baik. Belum ditemukan adanya hubungan perubahan berat badan tikus dengan pemberian ekstrak etanol 96% daun salam (Syzygium polyanthum).