Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Hasil data yang dilaporkan dari 25 provinsi kepada Direktorat Gizi Masyarakat, pada tahun 2012 menunjukkan jumlah bayi dengan BBLR di Jawa Timur mencapai 3,32% yaitu 19.712 bayi dari 594.461 bayi baru lahir. Analisis lanjut survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2004, angka BBLR di Kota Batu secara nasional mencapai 7,5% 2. Tahun 2010 jumlah kasus BBLR di Kota Batu sebanyak 63 kasus dan mengalami peningkatan menjadi 96 kasus pada tahun 2012. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara preeklampsia dengan kejadian berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Punten Kota Batu. Metode: Desain penelitian yang digunakan peneliti dalan penelitian ini yaitu case control. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam medis pasien pada periode Januari – Desember 2021. Lokasi yang dipilih adalah wilayah kerja RS Punten Kota Batu. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Chi square menggunakan aplikasi SPSS. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan bayi dengan BBLR lebih banyak didapatkan pada kelompok ibu yang terdiagnosa preekalmpsia sebanyak 14 bayi (15,2%). Sedangkan pada bayi yang tidak mengalami BBLR lebih banyak didapatkan pada ibu yang tidak terdiagnosa preeklampisa sebanyak 41 bayi (44,6%). Dari hasil uji Chi Square didapatkan hasil nilai P Value 0,019 yang lebih kecil dari nilai P. Simpulan: Terdapat hubungan antara preeklampsia dengan kejadian berat badan lahir rendah.. Kata Kunci: Preeklampsia, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).