Pengujian overreaction hypothesis pada saham lq-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Main Author: | Warsito, Beatrix Benita Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/3381/1/Abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/3381/2/Bab%201.pdf http://repository.wima.ac.id/3381/3/Bab%202.pdf http://repository.wima.ac.id/3381/4/Bab%203.pdf http://repository.wima.ac.id/3381/5/Bab%204.pdf http://repository.wima.ac.id/3381/6/Bab%205.pdf http://repository.wima.ac.id/3381/7/Lampiran.pdf http://repository.wima.ac.id/3381/ |
Daftar Isi:
- Overreaction adalah reaksi secara berlebihan pelaku pasar dalam menanggapi informasi yang baru, baik informasi yang baik maupun informasi yang buruk. Reaksi ini dapat diukur dengan abnormal return dari setiap saham yang diperoleh para investor. Hipotesis overreaction ini menjadi penyebab terjadinya anomali winner- loser, yaitu saham yang pada awalnya memperoleh tingkat return positif (winner) atau negatif (loser) akan mengalami pembalikan pada periode selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada fenomena overreaction pada saham LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif-deduktif dengan cara mengembangkan hipotesis melalui teori-teori yang sudah ada. Jenis data berupa data sekunder, yakni dengan menggunakan data harga saham penutupan harian dan indeks harga penutupan harian tahun 2011-2013. Pada penelitian ini digunakan dua portofolio, yaitu portofolio winner dan portofolio loser. Informasi yang digunakan dalam pembentukan portofolio adalah return yang diperoleh setiap saham yang tergabung dalam portofolio dalam bentuk cumulative abnormal return masing- masing saham. Teknik yang digunakan adalah uji paired samples t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terjadi fenomena overreaction pada saham LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2013. Temuan ini memberikan penjelasan bahwa pasar modal di Indonesia merupakan pasar modal yang efisien.