Daftar Isi:
  • Alternatif dari penggunaan kemasan yang ramah lingkungan ialah edible film yang dapat dikembangkan menjadi smart edible film. Smart edible film pada penelitian ini dibuat berbasis tapioka dan gelatin, dengan penambahan ekstrak bunga rosella dan tepung cangkang telur ayam sebagai bahan aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisikokimia smart edible film dan kemampuannya sebagai pengemas produk pangan. Ekstrak bunga rosella yang dibuat menggunakan perbandingan bunga rosella kering dengan air sebesar 1:5, 1:10, dan 1:15. Tepung cangkang telur yang ditambahkan sebesar 0,3% (b/v). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal, yaitu penambahan bahan aktif. Parameter yang diuji adalah total fenol, antosianin, aktivitas antioksidan, kuat tarik, persen pemanjangan, water vapor transmission rate (WVTR), dan pengujian warna smart edible film, serta warna, aroma, dan pH sampel daging ayam. Data yang diperoleh diuji dengan ANOVA (α = 5%) dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) (α = 5%). Smart edible film yang dihasilkan memiliki total fenol sebesar 384,4410-922,3932 mg GAE/100 g bahan, total antosianin 2,7052- 7,1722 mg cy-3-glu equivalent/100 g bahan, aktivitas antioksidan 14,9158-93,2927%, WVTR 211,9606-241,8636 g/m2 /24 jam, kuat tarik 2,5200-31,7425 N/mm2 , dan persen pemanjangan 2,1025- 70,4205%. Smart edible film mampu untuk menjadi indikator kesegaran bahan pangan dengan adanya perubahan intensitas warna merah pada film dan meminimalisir terjadinya perubahan warna, aroma, dan pH daging ayam kukus selama penyimpanan.