Daftar Isi:
  • Obstructive sleep apnea adalah gangguan pernafasan yang berlangsung selama tidur yang dapat menimbulkan gejala seperti suara dengkuran saat tidur, sensasi tersedak dan arousal namun kurang mendapatkan perhatian sehingga jarang terdiagnosis. Pemeriksaan baku OSA adalah polisomnografi, yang mencatat jumlah apnea dan hypopnea selama tidur. Peningkatan berat badan dan OSA saat ini adalah masalah yang perlu mendapatkan perhatian agar penanganan tepat dan tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Tujuan: Menentukan hubungan indeks massa tubuh dengan derajat obstructive sleep apnea pada pasien mendengkur di RS PHC Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik retrospektif observasional dengan metode cross sectional dan pengambilan sampel dengan purposive sampling pada pasien mendengkur yang menjalani pemeriksaan polisomnografi di RS PHC Surabaya periode Januari 2017-Juni 2022. Data akan dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman (p < 0,05). Hasil: Jumlah sampel sebanyak 146 pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Rata-rata usia pasien adalah 43,51 tahun. Jenis kelamin laki-laki (84,2%) lebih banyak dibandingkan perempuan (15,8%). Pasien dengan IMT terbanyak adalah obesitas (82,1%) dan derajat OSA terbanyak adalah derajat berat (43,2%). Hasil analisis uji korelasi Spearman didapatkan nilai p 0,03 (p < 0,05) dengan korelasi koefisien r = 0,243. Simpulan: Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan derajat obstructive sleep apnea.