Studi kuantitatif deskriptif kecemasaan mahasiswa menerima berita mengenai pandemi covid-19
Daftar Isi:
- Pada bulan Desember 2019, terjadi insiden yang mengguncang dunia dan menyebar ketakutan di antara penduduk karena adanya virus Covid-19 atau virus Corona. Selama wabah pandemi covid-19, banyak informasi terkait berita tentang Coronavirus yang disampaikan oleh otoritas di Indonesia dengan menggunakan platform media sosial menyebarkan banyak laporan tentang virus tersebut. Kejadian ini telah mendorong kepanikan, kecemasaan. Selain itu, penyebaran berita atau informasi bohong atau hoaks juga sulit dibendung di tengah kondisi yang serba tidak pasti. Penjelasan tentang bagaimana suatu penggunaan heuristik daIam menentukan kebenaran suatu informasi dapat ditemukan palsu cukup beragam. Dengan adanya berita tentang covid-19 yang beredar di masyarakat Indonesia, membuat masyarakat Indonesia khususnya mahasiswa mengalami kecemasaan. Kecemasaan merupakan keadaan emosional dengan ciri keterangsangan secara fisiologis, bentuk perasaan yang tidak menyenangkan dan perasaan khawatir sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan kecemasaan mahasiswa menerima berita mengenai pandemi covid-19 di media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian (N=102) merupakan mahasiswa aktif yang berusia 18-25 tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik incidental sampling. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah untuk variabel kecemasaan mendapatkan persentase 35% mahasiswa dalam kategorisasi sangat tinggi, aspek fisik mendapatkan persentase sebanyak 35% yang tergolong dalam kategori sangat tinggi, aspek behavioral mendapatkan persentase sebanyak 37% yang tergolong dalam kategori sangat tinggi, aspek kognitif persentase sebanyak 35% yang tergolong dalam kategori sangat tinggi.