Pengaruh psychological well being terhadap self-efficacy pada fresh graduate yang menghadapi dunia kerja
Daftar Isi:
- Fresh graduate memiliki target untuk sukses di usia muda. Namun hal itu tidak serta merta terwujud. Perasaan cemas pada fresh graduate muncul ketika fresh graduate mulai melamar pekerjaan. Self-Efficacy merupakan salah satu penyebab fresh graduate mengalami kecemasan. Fresh graduate dengan self-efficacy yang rendah akan mudah merasa cemas, sedangkan self-efficacy dapat membantu fresh graduate mengurangi kecemasan dan selalu berusaha maksimal dalam melakukan sebuah usaha hingga mencapai target yang diingikan, sehingga perlu nya self-efficacy untuk fresh graduate. Salah satu faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya self-efficacy adalah psychological well being. Psychological well being merupakan kondisi kesejahteraan psikologis individu. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara psychological well being terhadap self-efficacy pada fresh graduate yang menghadapi dunia kerja. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur self-efficacy yang terdiri dari tiga dimensi yaitu level, strength, dan generality, dan alat ukur psychological well being terdiri dari enam dimensi yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, kemandirian, penguasaan lingkungan, pengembangan diri, dan tujuan hidup. Responden dalam penelitian ini berjumlah 154 responden dan analisis data dilakukan dengan statistika analisis regresi sederhana dengan bantuan SPSS for windows versi 16.0. Analisis data menunjukkan hasil nilai sig. 0,000 (<0,05) yang diartikan terdapat pengaruh yang signifikan dan bernilai positif antara psychological well being dengan self-efficacy. Semakin tinggi psychological well being maka akan diikuti dengan self-efficacy yang semakin tinggi. Diketahui nilai sumbangan efektif pengaruh psychological well being terhadap self-efficacy sebesar 23%. Sehingga dapat dikatakan bahwa psychological well being mempengaruhi self-efficacy sebesar 23% dan sisannya 77% di pengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.