Hubungan psychology well-being dan work engagement pada pekerja kontrak emerging adulthood
Daftar Isi:
- Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor pendidikan namun juga pada berbagai sektor di dunia termasuk sektor perekonomian. Pada dunia perekonomian pekerja yang berusia 18-25 tahun dikatakan usia produktif untuk bekerja. Pekerja yang paling terdampak di masa pandemi Covid-19 adalah pekerja usia produktif usia 18-24 tahun dengan persentase 67%. Hal ini dikarenakan adanya penurunan pertumbuhan sektor perekonomian. Pada rentang usia 18-25 tahun dikatakan sebagai tahap emerging adulthood, dimana pada usia ini individu sedang memiliki semangat yang tinggi dan merupakan individu yang berbakat. Keterlibatan kerja (work engagement) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni job demands, job resources, serta personal resources. Personal resources merupakan evaluasi individu yang positif dan mengacu pada kemampuan yang dimiliki individu untuk dapat berorientasi pada tujuan dan pengembangan diri. Evaluasi individu yang positif mengacu pada kemampuan individu untuk dapat mengontrol emosi di tempat kerja hal ini merupakan acuan bahwa memiliki psychology well-being. Penelitian ini untuk menguji psychology well-being dan work engagement pada pekerja emerging adulthood. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 71 orang dan dilakukan dengan metode incidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara psychology well-being dan work engagement pada pekerja kontrak emerging adulthood.