Daftar Isi:
  • Remaja memiliki kecenderungan untuk mengikuti kegiatan teman-teman sebayanya tanpa mempedulikan akibatnya karena adanya kebutuhan untuk diterima teman sebayanya. Remaja yang tidak dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik dapat terjerumus ke dalam pergaulan yang salah. yaitu terlibat kenakalan remaja. Salah satu penyebab terjadinya kenakalan remaja adalah rendahnya asertivitas dalam dirinya. Seseorang yang asertif memiliki kemampuan untuk mengekspresikan perasaan secara positif, menghargai orang lain, dan kemampuan berdiskusi. Salah satu faktor yang berperan dalam terbentuknya asertivitas adalah komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua pada remaja laki-laki dengan asertivitas. Subjek penelitian yang digunakan (N=83) adalah remaja laki-laki berusia 15-17 tahun di SMU Sasana Bhakti di Surabaya, dan tinggal bersama orangtua. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan semua populasi yang disebut dengan total population study, dan pengumpulan datanya menggunakan skala asertivitas dan skala persepsi terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Hasil analisis datanya mendapatkan koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,641 dengan p=0,000 (p<0,05) yang berarti ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua dengan asertivitas pada remaja laki-laki. Semakin tinggi/positif persepsi terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua maka asertivitas yang dimiliki subjek juga semakin tinggi. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah/negatif persepsi terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua maka asertivitas yang dimiliki subjek juga semakin rendah. Sumbangan efektif persepsi terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua terhadap asertivitas adalah 41,1%.