Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian uji antioksidan dan antiradikal bebas dari ekstrak mahkota, mahkota dengan kelopak dan kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) secara kualitatif menggunakan larutan β-karoten 0,05% dan larutan DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl) 0,2%. Penelitian ini juga dilakukan secara kuantitatif dengan spektrofotometer untuk menentukan harga EC50. Mahkota, mahkota dengan kelopak dan kelopak bunga rosela diekstraksi dengan sohxletasi menggunakan etanol 80% selama 3 kali sirkulasi. Pada kromatogram dengan fase gerak butanol-asam asetat-air (4:1:5), noda yang bersifat antioksidan dan antiradikal bebas terdapat pada ekstrak mahkota pada noda dengan Rf 0,65 dan 0,75; ekstrak mahkota dengan kelopak Rf 0,50, 0,65 dan 0,75 dan pada ekstrak kelopak pada noda Rf 0,50 dan 0,88 (Rutin = Rf 0,56). Pada kromatogram dengan fase gerak kloroform-metanol (20:1), noda yang bersifat antioksidan dan antiradikal bebas terdapat pada ekstrak mahkota dan mahkota dengan kelopak dengan Rf 0,94; ekstrak kelopak dengan Rf 0,04; 0,08 dan Rf 0,94. Penentuan EC50 menunjukkan bahwa ekstrak kelopak rosela memiliki aktivitas antiradikal bebas paling tinggi dibandingkan ekstrak mahkota dengan kelopak, dan mahkota. Harga rata-rata EC50 dari ekstrak mahkota 205,033 ppm, ekstrak mahkota dengan kelopak 79,331 ppm, ekstrak kelopak 16,334 ppm dan rutin sebagai pembanding mempunyai harga EC50 4,667 ppm.