Standarisasi daun mondokaki (Ervatamia Divaricata L.) yang dikoleksi dari tiga daerah berbeda secara farmakognosi-fitokimia
Main Author: | Wahyuningsih, Fitri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/3121/1/Abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/3121/2/Bab%201.pdf http://repository.wima.ac.id/3121/3/Bab%202.pdf http://repository.wima.ac.id/3121/4/Bab%203.pdf http://repository.wima.ac.id/3121/5/Bab%204.pdf http://repository.wima.ac.id/3121/6/Bab%205.pdf http://repository.wima.ac.id/3121/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/3121/ |
Daftar Isi:
- Tanaman mondokaki (Ervatamia divaricata) sering digunakan secara empiris untuk mengobati luka, iritasi kulit dan mata merah, batuk berdahak, anti tumor, dan penurunan tekanan darah, antiinflamasi, efek hepatoprotektif dan berkhasiat sebagai obat batu ginjal. Daun mondokaki memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya akan manfaat daun mondokaki, belum ada acuan tentang standarisasi daun mondokaki. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan standardisasi mutu simplisia maupun ekstrak etanol daun mondokaki disertai dengan penetapan kadar flavonoid total dari ekstrak etanol daun mondokaki. Daun mondokaki diperoleh dari tiga lokasi tumbuh yang berbeda (Takeran, Batu, Bogor), sehingga dapat dijadikan sebagai acuan standarisasi. Ekstrak kental diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Pengamatan simplisia meliputi karakterisasi makroskopis, mikroskopis, standarisasi mutu simplisia dan ekstrak meliputi beberapa parameter spesifik dan non spesifik, karakterisasi pola kromatogram berdasarkan Kromatografi Lapis Tipis dan penetapan kadar flavonoid total dengan metode spektrofotometri. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa daun mondokaki memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Karakteristik profil kromatografi lapis tipis dengan eluen kloroform: metanol (7:3). Hasil standarisasi mutu simplisia daun mondokaki didapatkan nilai standarisasi berupa kadar air simplisia ≤ 4,49%, kadar susut pengeringan ≤ 6,73%, kadar abu total ≤ 9,65%, kadar abu larut air ≤ 6,01%, kadar abu tak larut asam ≤ 9,45%, kadar sari larut air ≥ 23,77%, kadar sari larut etanol ≥ 6,35%. Hasil standarisasi mutu ekstrak etanol berupa kadar air ekstrak ≤ 14,92%, kadar susut pengeringan ≤ 7,47%, kadar abu total ≤ 4,71%, kadar abu larut air ≤ 2,71%, kadar abu tak larut asam ≤ 3,85%, kadar sari larut air ≥ 45,00%, kadar sari larut etanol ≥ 62,62%. Kadar flavonoid total ekstrak etanol daun mondokaki pada daerah Takeran 2,09%, Batu 2,25% dan Bogor 1,28%.