Daftar Isi:
  • Kurkumin dan juga turunannya telah diteliti secara luas mengenai khasiatnya karena memiliki beberapa efek farmakologik antara lain sebagai antimalaria. Tujuan penelitian ini adalah melakukan sintesis 3,3’,4,4’-tetrametoksidibenzalaseton dengan menggunakan metode konvensional serta menguji aktivitasnya sebagai antimalaria secara mikroskopis dengan pewarnaan Giemsa. Senyawa 3,3’,4,4’-tetrametoksidibenzalaseton diperoleh dengan mereaksikan 3,4-dimetoksibenzaldehid dengan aseton (rasio mol 2:1) dalam basa NaOH, diaduk pada suhu kamar selama 60 menit. Uji kemurnian secara KLT dan penentuan titik leleh; identifikasi struktur berdasarkan spectra UV-Vis, IR, 1H-NMR. Diperoleh hasil sebesar 85,69 % (serbuk kristal kuning oranye, TL. 75,44-77,44 °C). Dalam pengujian antimalaria digunakan DMSO (Dimetil Sulfoksida) sebagai pembanding kontrol negatif, klorokuin sebagai pembanding kontrol positif, dibenzalaseton, serta 3,3’,4,4’-tetrametoksidibenzalaseton. Hasil uji antimalaria menunjukkan bahwa senyawa 3,3’,4,4’-tetrametoksidibenzalaseton (IC50 12,50 μg/ml) dan dibenzalaseton (IC50 2,73 μg/ml) mempunyai aktivitas antimalaria, tetapi lebih lemah dibandingkan klorokuin (IC50 0,01 μg/ml). Ditinjau dari nilai IC50, penambahan gugus 3,4-dimetoksi menurunkan aktivitas antimalaria.